Pantai Drini, Awal Cerita Kami


Pantai ini punya sejuta cerita buat saya. Dari kelas 2 SMA saya sudah tau tentang pantai Drini. Dan pada Febuari 2008 saya baru sempat sampai disana. Jadi dulu, mantan pacar saya pernah punya keinginan mengajak saya berlibur kesana. Karena kabur ke luar kota (ke jogja dari semarang) kala itu belum pernah terlintas di benak saya, maka rencana itu belum pernah terealisasi. Tapi saya sudah sanggup membayangkan keindahan pantai ini dari cerita mantan pacar saya itu, deburan ombak besar yang menabrak karang (khas pantai selatan) dan ada bagian pantai yang tidak terjamah ombak besar karena landai, pasir yang putih dll.

Beberapa tahun kemudian, Febuari 2008 (saya SMA kelas 2 tahun 2003-2004,dan saya sudah lupa dengan pantai ini. Tidak sengaja sebenarnya saya kemari, diajak seorang lelaki yang sedang pedekate sama saya hehehehe.. Menemaninya bersama teman-temannya yang akan megambil sampel pasir dan air laut untuk riset TA-nya.

Target operasi pengambilan sampel adalah pantai-pantai di Gunung Kidul. Pagi hari kami berangkat. Beramai-ramai, padahal yang punya kepentingan Cuma dua orang hahahaha. Saya dijemput di kos jam setengah 8 pagi. Kumpul di kampus D3 Sipil UGM. Ternyata saya cewe sendiri hyaaahhh.... saya sih gak masalah, toh jenis kelamin saya, menurut beberapa orang, fleksibel :p


Kami berangkat sejam kemudian, biasa, ada yang molor. Total perjalanan kota jogja-gunung kidul sekitar 2 jam. Sampai di jalan wonosari salah satu kawan saya ada yang ban motornya bocor. Menunggu lagi. Setelah keluar dari pusat kota wonosari, motor yang saya tumpangi bersama cowo yang naksir saya itu (PD gila) ditilang pak polisi, gara-garanya: Kaca spion motor kecil!! Hahahaha, waktu itu sedang gencar digalakkannya spion standar. Kena deh 20 ribu hehehe...

Awalnya, kami ke pantai baron, hanya sebentar karena gak jadi ambil pasir disana, gak tau th apa alasannya. Lanjut perjalanan, entah kemana, tiba-tiba saya sudah sampai ke pantai yang indah, DeJavu.... entah kenapa sepertinya kok saya pernah kemari, tapi saya lupa dimana. Tanya ke teman ternyata ini pantai drini hwaaahhh.... keingetan mantan saya deeehhh :p


Ada satu bagian pantai yang tenang, ada bangian yang tidak henti diserang ombak besar pantai selatan. Kedua bagian itu terpisah oleh bukit karang yang tinggi dimana sudah disediakan tangga untuk memanjatnya. Fokus saya dan cowo yang naksir saya itu langsung tertuju ke bukit karang itu, dia langsung mengajak saya keatas sana.

Karang ini rimbun sekali oleh pepohonan pantai, dari bawah, saya melihat seperti puing bangunan dan menara pandang diatasnya. Sampai diatas, woooowww, Subhanallah, pemandangan diatas sini luar biasa, saya diam terpaku, saya cinta laut. Saya suka termenung memandang ombak dan laut yang luas, itu membuat saya sangat tenang.



Lama kami berdua diatas karang itu terdiam, saya memandang laut dan tidak peduli dengan orang disamping saya, sepertinya dia mati gaya. Karena biasanya yang memulai obrolan itu saya. Sebenarnya saya kenal dengannya sewaktu awal kuliah, dan baru kembali dekat 2 tahun kemudian, tanpa sengaja, ada kuasa Tuhan didalamnya, misteri, tapi sangat indah....

Saya yang menyadari anehnya kediaman ini, lantas mengajaknya mengobrol panjang lebar, bercerita tentang kegiatan seminggu sebelumnya dimana kami berlibur ke bali. Suasana mulai cair. Teman-teman kami yang lain datang, suasana jadi semakin heboh, mereka sudah selesai mengambil pasir dan air laut untuk sampel riset. Kami lantas berfoto ramai-ramai dan tertawa-tawa menikmati keindahan semua yang ada di depan kami.






Tidak lama, gerombolan lelaki itu ngiler melihat air, dari wajah-wajahnya sepertinya mereka ingin terjun dari atas karang ini dan nyemplung ke laut... tapi untung mereka masih ingat kalau nyawa mereka Cuma satu, akhirnya mereka turun. Berniat gabung, tapi saya ditahan sama si cowo yg naksir saya itu (Tuhan, jantung saya berdebar. Tingkat GR saya ada pada titik maksimal)

Tangannnya dingin,,,
Jantung saya berdebar,
Dia keringetan (syaa gak tau itu keringat grogi atau keringat panas cuaca)
Jantung saya makin berdebar..

Gak usah saya ceritakan detailnya, saya yakin semua sudah tau :p

Dan heeii, akhirnya saya punya pacar lagi hahahaha

Selanjutnya, suasana benar-benar cair, 4 bulan pedekate setelah 2 tahun kami sekedar mengenal...







Tempat ini adalah favorit kami... Saya, dan Afret Nobel

Hari itu masih dilanjutkan dengan makan ikan di pantai kukup, pulang kehujanan dan sampai jogja menjelang magrib. Sehabis magrib saya diantar pulang, katanya ”Dinda, terimakasih ya sudah mau seharian bersamaku”


2 Responses
  1. This comment has been removed by the author.


Post a Comment