Keputusan saya...

Saya bukannya menyerah, tapi kali ini saya sudah sampai pada satu titik dimana saya harus memutuskan. Tetap disini atau pergi. Dan saya tidak mau berspekulasi. Karena menjadi pengangguran adalah menyakitkan. Karena itu, mulai hari ini saya stop mencari kerja, sampai 3 bulan kedepan. Akan saya pasrahkan semuanya pada lamaran-lamaran yang sudah saya kirim sebelumnya.


Kalau saya tidak juga mendapat panggilan, maka saya tetap disini.
mengapa begitu? Ya, tanggal 21 maret saya sudah harus mengikuti training untuk riset selanjutnya. otomatis saya mempunyai komitmen terharap kantor saya sampai survey selesai tanggal 1 juni nanti.

Mengapa saya ingin pergi? jujur, saya ingin mencari kehidupan yang lebih baik. Terkadang orang tua saya harus mem-backup kebutuhan saya perbulan.
Saya tidak ingin lancang. Disini tempat sya belajar banyak, tempat saya ditempa fisik dan mental menghadapi dunia kerja. diberikan ilmu tentang social research yang kurang saya dapat di kampus. Dari sinilah saya mengolah data untuk skripsi saya.

Saya sedih sebenarnya, dan saya tidak tahu apa yang membuat saya sedih. Bukan saya tidak senang disini, tapi saya iri dengan teman-teman saya yang sudah berhasil meraih cita-citanya. sementara saya? dari dua tahun lalu masih berkutat hal yang melulu itu-itu saja. Saya suka menjadi asisten peneliti, seperti sekarang. Tapi bukankah ada berjuta proyek riset dan lembaga riset nergi dan swasta diluar sana??

Setidaknya, saya ingin punya penghasilan tetap...

Seandainya, saya lebih berjuang menyelesaikan skripsi saya...
Seandainya, saya lebih keras mencari kerja..
Dan berjuta seandainya-seandainya lain yang berkecamuk dalam hati saya...

Saya masih harus belajar ikhlas, saya tidak benar-benar menjadi pengangguran. Masih ada yang bisa saya syukuri bukan? Toh 3 bulan tidak akan lama :)

Fabi-ayyi ala-i rabbikuma tukaththiban
>>Then which of the favours of your Lord will you deny?
>>Maka nikmat Tuhan yang manakah yang kamu dustakan?


0 Responses

Post a Comment