Suatu Hari di Gerilya

Ini adalah kali pertama saya terlibat dalam proyek penelitian besar. Biasanya saya Cuma ikut riset kecil-kecilan di kampus, jurusan atau serabutan dimana-mana. Saya sudah menjalani profesi sebagai freelance (hahahaha) sejak awal-awal kuliah.

Saya sering menjadi enumerator/ tukang Tanya. Disini saya merintis karir (halah) sebagai data entry. Awal-awal saya mengalami banyak kesulitan. Tapi, saya banyak dibantu rekan-rekan satu tim saya yang memang sudah punya banyak pengalaman dan sabar.

Saya menurut sebagian orang sangat ekspresif dan cenderung emosional. Dalam pekerjaan jadi terkesan galak hahaha. Beruntung teman-teman saya bias mengimbangi dan masih sanggup mencandai saya yang terkadang bĂȘte karena program yang mogok jalan atau kesalahan pengisian kuesioner.

Pada suatu hari,,




Kejadian ini terjadi di beskem kami di Jl. Gerilya, Semarinda. Semalam sebelumnya saya yang teralu lelah memilih untuk tidur lebih cepat. Saya tau beberapa teman enum, supervisor dan partner entry data saya rebut sampai malam. Tapi saya gak peduli, saya capek. Bangun pagi, setelah subuh saya langsung bekerja. Menjelang jam 9 teman-teman enum mulai berisik dan heboh di ruang tamu, ruang kerja saya (tepatnya tempat saya nongkrong) berada di ruang tengah tepat terpisah tembok dengan ruang tamu temat teman-teman enum berdiskusi. Saya masih gak peduli, pekerjaan saya banyak. Sementara partner entri data saya tidur (dia memang kalo kerja malam). Semakin siang mereka semakin rebut saja dan tertawa-tawa. Sepertinya mereka meributkan warning dari supervisor kami yang biasa tertempel di dinding.

Karena semakin lama semakin ribut dan hore (mereka tertawa-tawa bahagia sekali) saya jadi penasaran. Ternyata ini biang keroknya:



Hwahahahahahaha, saya seketika melirik supervisor saya (mas wisnu) dia tetap kalem saja. Poin yang buat saya tertawa terbahak ada 3: pertama, soal salah satu enum yang aman selalu (dia gebetan mas wisnu) dan kedua poin mister X yang disuruh menemui saya dibalik tembok (mster X adalah enum yang sering sekali saya marahi), ketiga soal timbangan yang rusak karena uline (uline adalah enum yang menjadi objek penderita karena badannya yang sedikit subur)

Usut punya usut ternyata tulisan itu adalah hasil keisengan salah satu enum yang berhasil menirukan anda tangan mas wisnu hahahahahahaha. Sederhana, tapi itu sanggup membuat beberapa enum kelabakan karena mengira pekerjaannya tidak beres hahahahahahaha. Jidong, u’re Rock!!! \m/(^.^)\m/ 

0 Responses

Post a Comment