Green School Bali

Sudah pernah berkunjung ke Bali? Hmmm...mungkin banyak yang sudah.

Tapi kalau ke Green School? Hehehe, saya mau bercerita sedikit tentang pengalaman saya disana.


Ini kali ketiga saya mengunjungi Bali, dan kali pertama saya tau sekaligus melihat Green School. Dari namanya sudah terbayang belum seperti apa sekolahnya? yang pertama kali terbayang di benak saya sih sekolah ini begitu ramah lingkungan. Dan saya gak salah... =D


***



"Welcome To Green School"


Tulisan kecil yang terukir pada bambu di sebelah kiri pintu gerbang green School. Nyentrik, itu kesan pertama saya, setelah itu saya terpana pada keasrian suasana di sini. Dari pintu masuk yang tampak adalah pos penjaga yang terbuat dari bambu, semacam kantin di samping lapangan, dan disebrangnya ada suara celotehan anak-anak serta irama bola basket dan decitan sepatu. Itu suara yang indah (Kangen maen basket mode: ON). Diujung pintu terdapat bangunan yang seluruhnya terbuat dari kayu.

Sembari menunggu tour saya bermain ayunan bambu disamping lapangan. Huwaaa...senangnyaaa!!! Sambil sekali-selaki ngeliat dari jauh anak-anak yang maen basket, setelah saya perhatikan kok banyak bule yaa, hei coachnya juga bule!! Kalo saat itu saya gak sedang menunggu tour pasti dengan gak tau malunya saya nimbrung latian sama om bule ganteng hohohoho...

An then, tours begin..

Kalo ini saya sukses melongo, bangunan yang saya kita kayu itu ternyata bambu. Bambu, bambu, bambu dimana-mana. AWESOME!!!! Saya dan teman-teman dipandu pengurus green school berkeliling, di satu sudut saya melihat sekelompok anak bule lagi belajar bernanyi, iihhh lucu-lucu banget deehh..!!


Suasana dari lantai dua, pasukan abu itu rombongan saya :)



Menurut ibu pengurus (maaf saya tidak menanyakan namanya) green school ini diperuntukkan untuk anak-anak ekspatriat yang tinggal dan bekerja di bali (pantas daritadi saya cuma liat bule) murid-murid dan guru-gurunya kebanyakan orang asing, meskipun ada beberapa yang pribumi. Tapi menurut ibu pengurus lagi, untuk orang pribumi masuk ke green school hanya bisa melalui program scholarship dan tesnya susah banget, biayanya juga mahal.

Sekolah ini adalah hasil pemikiran John Hardy, warga Kanada yang telah tinggal di Bali (Sumber) Dari info ibu pengurus, arsitek green school berasal dari UGM. Hooo...menurutnya lagi semua bagian bambu tidak ada yang terbuang. Ada yang menggunakan bambu petung sampai kepada akarnya, kemudian bambu yang tidak lurus digunakan untuk dinding, ada lagi yang digunakan untuk lantai dan tangga. Intinya, semua made by bamboo...!! mantap laahhh...

Bambu yang diambil sampai ke akar untuk tiang bangunan

Para perabot juga dari bambu
Bagian tengah green school






Nah, dari segi pendidikannya sekarang, menurut saya green school ini punya sisi unik sendiri. Anak-anak dituntut untuk bisa fokus, kreatif, cerdas dan aktif. Ruang kelas yang semi terbuka dan ada beberapa yang memang terbuka melatih anak-anak berkonsentrasi, terbukti, anak-anak bule yang saya temui sedang belajar menyanyi itu tidak peduli dengan kehadiran kami, mereka cuek saja menyanyi dan menari lompat-lompat. memang pada awal masuk sekolah mereka masih suka terganggu, tapi seiring berjalannya waktu mereka bisa mengatasi itu.

Kurikulumnya seperti sekolah pada umumnya, ada ekskul juga, tapi anak-anak disini juga belajar bagaimana berbisnis. Tingkat pendidikan yang tersedia dari play group, kindergarten, grade 1-10.

Sayangnya saya kesana sore hari, sehingga proses belajar disana tidak bisa banyak saya ikuti. Di seolah ini, anak-anak juga diajarkan untuk ramah terhadap alam, dari hasil karya mereka banyak sekali yang memanfaatkan barang-barang bekas. Saya melihat hasil karya lukis mereka, kerajinan tangan dll.

Oiya, green school punya pembangkit listrik sendiri loh, sebenarnya konsep gedung bambu ini tidak menggunakan penerangan dan AC, udah adem dan terang kok. Lampu hanya digunakan pada saat darurat seperti ketika saya berkunjung kesana: Hujan dan mendung tebal, sehingga membutuhkan penerangan lebih.

Kabarnya toilet green school juga unik, tapi saya belum melihatnya, jadi saya gak bisa cerita banyak. Yang menarik lagi, di tiang-tiang bambu tertulis beberapa nama orang, ternyata itu adalah orang yang memberikan donasi untuk green school. Saya melihat ada beberapa nama artis dalam dan luar negeri juga loohh.. =D

Saya juga berfoto di salah satu tiang bambu yang bertuliskan 'Just for Love' hahahaha

Me and my Mas :D

Kalo dari maketnya, atap green school keliahatan kayak rumah keong. Asik ngebayangin punya rumah seperti ini, tapi maintenance nya itu kayaknya ribet. green school aja dalam jangka waktu 15 tahun harus diganti bambu baru lagi. Ya memang gak semuanya langsung, tapi bertahap. Kasihan juga nanti ganggu proses belajar mengajar.

Maket green school

***

Green School berlokasi di daerah Sibang Kaja, Badung, Bali. Sekitar 20 menit ke arah utasa dari denpasar dan 15 menit ke arah selatan dari Ubud. Tempatnya terpencil, saya harus berjalan jauh ke pelosok karena bis gak bisa masuk sampai depan green school. Saran saya mending sewa mobil atau motor, hehehehe

Jika ada waktu ke Bali berkunjunglah kesana, terutama untuk orang-orang yang gila akan pendidikan yang 'berbeda' dan seni bangunan atau arsitektur. Saya jamin gak akan nyesel. Kenapa? Rahasia, buktikanlah sendiri hehehehe...

Kalau ingin tau lebih banyak soal green school>>>> About Green School

>>>Foto-foto bukan hasil jepretan saya yah, hehehe. itu saya copy punya teman-teman saya, tapi waktu pengambilannya sewaktu sya datang kesana kok =D


Action dulu sebelum pulang

My Favourite, make me sooo sleepy



2 Responses
  1. Unknown Says:

    bagus kok isinya + foto2 mantaps...


  2. -Wardha- Says:

    Soal foto sih bukan dinda yg mantap, gak tau pasti tu hasil jepretan siapa-siapa aja hehehe,
    Thanks to para fotografer metaphora :D


Post a Comment