(Try to be) Real Javanese woman

Hari ini unik sekali,
Berangkat ke kantor pake kebaya warisan mbah ayi, dipadukan dengan celana dan wedges 3cm serta kerudung senada, membuat kemeja jadul milik saya tidak terkesan jadul, yaahhh mode selalu berputar memang.

Melewati gang kecil menuju kantor, saya bertemu seorang nenek yang sedang berjemur, menyapa saya dengan ramahnya (gak seperti ibu-ibu dan anak-anak mudanya kalo gak dicuekin ya disuit-suitin) kata beliau "berangkat kerja neng?" dan tanpa tedeng aling-aling saya menjawab "Inggih mbah..."

Oh My GOD!!!!
Saya malu dan mati-matian nahan ketawa (saya menertawai diri saya sendiri) sebegitu parahkah kemampuan saya beradaptasi disini? sampai-sampai tidak bisa meilah-milah cara berkomunikasi yang baik di tiap daerah. Payaaahhhh.....!!!


Di satu sisi, saya senang karena saya masih benar-benar membawa adat budaya ditempat dimana saya dibesarkan. Dan wel, sampai sekarang saya masih belum bisa, atau memang saya tidak mau mencoba, berkomunikasi ala anak-anak disini, pake elo-gue....

Dan sekarang, sama setiap teman saya, baik chatting, sms atau ngobrol, yg sama2 orang jawa saya total komunikasi pake bahasa jawa, biasanya kan gado-gado. Lidah saya gimana gitu kalo lama gak ngomong jawa, si mas kan gak bisa, dia bisanya cuma umpatan -___-

Dan 1 lagi, saya sedang ingin tau banyak tentang wayang,,kalo ini semacam rasa hormat sama budaya leluhur sih, soalnya saya malu pas ditanya soal samurai saya bisa cerita panjaaannngggg, giliran ditanya cerita togog-mbilung pun saya gak tau, kan maluuu....

I'm proud being javenese (kalimat ini kalo ditranslate ke krama inggil apaan yaa?) aduuuhhh :)
Selengkapnya...

My 1st project

29 September 2011

10.30 malam, baru saja rebahan di kasur, 3 hari terakhir ini gila sekali rasanya. Project pertama saya, setelah sekian lama menjadi supervisor lapangan saya dipercaya buat memimpin sebuah riset pasar. Senang? I'm not sure, because honestly Im not quite familiar with market research.

Section head saya adalah tipe orang yang selalu memberi challenge ke staf nya, setiap saya tanya ini itu katanya selalu "bikin aja dulu". Dan untuk proposal serta kuesioner yang saya buat memang gak banyak masalah sih, biarpun saya sempat bingung dan paranoid masalah sampling. Saya ingat sekali ketika sidang proposal skripsi saya dibantai habis masalah sampling frame.

Masalah saya sebenarya adalah pada tenaga parttime yang menyebar kuesioner dan entry data. Mereka kerja lambaaannn sekali, pusing saya dibuatnya. Alhasil hari-hari terakhir saya turun tangan nyebar kuesioner dan entry data sendiri. Partner kerja saya sampai bengong. Saya sih gak peduli, daripada gak selesai??

Kemarin, 6 jam non stop saya bikin report, ngebut sengebut ngebutnya. Beruntungnya cuma analisis deskriptif jadi cepat saja. Jam 7 malam report sent,,dan jam 11 malam saya sudah dibikin panas dingin gara2 head saya sms 'miting jam 9'. feeling saya sih saya bakal tamat.

Tadi pagi, indikasi tingkat stres maksimal dalam tubuh saya adalah perasaan mulas berkepanjangan. Saya tidak ingin gagal di debut pertama saya. Dan Alhamdulillah revisinya gak banyak, saya hanya disuruh menambah 3 chart buat memperdalam analisis saya. Tapi bikin chart itu mnta ampun susahnyaa..... bingung juga neranginnya, semacam meng-crostab-kan 5 variabel sekaligus!!! Pusing bukan kepalang, ketika saya mentok baru saya bilang ke head saya 'koh, kayaknya gak bisa dibikin deh chartnya' setelah itu jreeeennnggg...dikasih tau lah cara bikinnya.

Section head saya adalah perpaduan sempurna mantan bos di kantor lama saya dan dosen penguji skripsi saya. Teliti, berstandar statistik tinggi, senang memberi tantangan tapi minus marah-marah. Kritik saya ini itu sambil sengengas cengenges gitu....aahhhhh....kadang saya rindu dimarahin.



Direktorat tempat saya bekerja adalah sekumpulan anak muda, kami semua benar-benar seperti teman, bercanda tawa ini itu, dan sama-sama miskin karena hobi makan di warteg paling murah, mau abis gajian atau tanggal tua makan siang warteg melulu... Jadi kami juga sering ledek-ledekan.


Oia, sebenarnya saya masih punya satu PR, hasil riset saya belum berhasil saya jawab: 'is the market feasible or not?'. ITU!!!! Angka riset saya bilang iya, tapi menurut section head saya saya masih harus bersemedi malam ini untuk menentukan yes or no, saya masih dipersilahkan untuk mengutak atik data saya karena alasan saya dianggap belum kuat. Ketika saya minta saran, head saya cuma ketawa dan bilang "keputusan sepenuhnya ada di kamu sebagai product analyst, taruhannya nyawa loh..." 


See?? orang itu menantang saya lagi, saya yakin dengan liat data saya dia udah tau jawabannya, sebenarnya saya udah dapat petunjuk, tapi saya tetap harus punya angka buat bukti feasibility-nya. Ini lah betenya riset kuantitatif, semua pake ukuran, harus ada angkanya...


Dan, besok saya udah harus stand by di kantor jam 8 pagi,,,,karena presentasi jam 11. Welcome to the jungle, warda... Selama ini saya selalu mikirin si mas yang kerja, kuliah dan bikin tugas. Sekarang saya merasakannya, saya gak bisa tidur kalo belum lewat tengah malam, dan malam ini saya cuma berharap punya waktu cukup untuk tidur. 


'Is the market feasible or not?' Selengkapnya...

Hoki Orang Hokian


Tempat tinggal baru saya, Kemanggisan, Jakarta Barat merupakan kawasan yang berpenduduk campur aduk, yang paling gampang dikenali tentu saja yang berwtnis cina. Tidak heran, karena di tempat ini berdiri universitas swasta yang masuk daftar universitas swasta termahal di Indonesia. Banyak karyawan, mahasiswa dan penduduk sekitar beretnis Cina.

Sebelumnya saya tidak pernah 'hidup' sedekat ini dengan orang-orang dari etnis cina, sewaktu di Semarang pun teman saya kebanyakan pribumi. Selama ini saya sedikit tahu kalau kebanyakan orang hokian itu memikirkan hoki atau keberuntungan.

Pernah saya membaca komik conan, kalau ada hari dimana hari itu disebut haru buruk dan hari baik, biasanya berseling sehari. Kemudian angka 4 itu katanya merupakan angka sial. Tengok di Tanah Abang, gedung setinggi itu tidak ada lantai 4. Urutannya lantai 1,2,3,3a,5 dt. Dan kalau saya tidak salah ingat juga salah satu gedung perkantoran perusahaan nasional pun begitu.

Sering lihat patung kucing yang melambai di depan toko? Itulah kucing keberuntungan, dalam bahasa jepang disebut 'MANEKI NEKO'. Sekali lagi, menurut kepercayaan orang cina, kucing membawa keberuntungan. Dan dengan memasang kucing yang 'ngawe-awe' (melambai-lambai) itu di depan toko, konon pelanggannya akan banyak. Benarkah itu? Saya belum pernah tanya ke pemilik toko dan membandingkan hasil penjualan sebelum dan sesudah memasang patung kucing itu hehehehe


Seorang ibu penjual nasi di dekat kos saya beretnis cina, yang saya panggil tante, beliau masih sangat fasih bahasa mandarin, agamanya budha, bicara bahasa Indonesia pun dengan logat mandarin. Beliau senang sekali bicara, dan membantu saya memberi tahu semua hal tentang lingkungan tempat saya tinggal. Dari beliau saya juga tahu kalau perhitungan hari baik dan buruk itu ternyata menentukan keberuntungan seseorang, apalagi kalau dikaitkan dengan kelahiran anak, menurut tante anak yang lahir di hari baik nasibnya juga akan baik, pun sebaliknya.

Tapi sambil tertawa-tawa tante itu berkata "Sekarang mana ada anak yg nasibnya buruk? Orang anak lahir kapan aja bisa dibikin.." hahahaha, iya juga yaaa....

Lain tante, lain Ci' Lidya. Rekan kerja saya ini juga etnis cina, berasal dari medan, logat bahasanya masih medan sedikit, apalagi kalo bilang 'cantik' entah kenapa membuat saya jadi teringat Kak Nita, kawan saya seorang dosen di USU sana (how are you kak?? :D)

Waktu itu, tidak lama setelah seorang dari divisi lain datang ke ruang kerja kami, dan setelah section head saya, koh Eric, meledeknya karena wajah dan badannya makin membulat, ci' Lidya nyeletuk "Orang itu hokinya gede loh" kami semua langsung penasaran. Kata ci' Lidya, menurut kepercayaan orang cina, laki-laki kalo berwajah bulat itu hokinya besar. Sedang perempuan kalo hidungnya makin besar dan makin menyerupai babi lah yang berhoki besar. Kontan kami semua tertawa terbahak-bahak. Saya masih bingung korelasi antara bentuk muka, bentuk hidung, jenis kelamin dan hoki, rasanya kok gak nyambung yaaa....

Tapi, wajah saya yg tidak bulat ini memang tidak hoki, soalnya tiap ada pengundian doorprize gak pernah dapat hahahahahaha....

Lain waktu, kalo saya dapat sesuatu yang menarik lagi akan saya ceritakan, saya senang tinggal di lingkungan baru ini, membuat saya semakin tahu banyak hal :D
Selengkapnya...

Weekend with metaph family

Liburan gratis lagii!!! Sering ya saya liburan gratis kayaknya? Hehehehe, kali ini saya bocorkan rahasianya: ini adalah perayaan ulang tahun bos di kantor mas, sebenarnya awalnya kita hanya syukuran bareng-bareng, sewa villa di puncak, bakar-bakar ikan dan jagung.

Sabtu sore, saya berangkat bareng sama mas, bertiga oneng (baca: motor mas, si H 54** BW itu) Hmmm, kenapa plat motor mas H? emang beli di semarang, bapak saya yang bantu memilih dan menguruskan administrasinya. Kalo ditanya soal oneng mas pasti akan jawab: dibelikan mertua hahaha, padahal dengan bangga saya akan bilang kalo oneng benar-benar didapat dengan hasil keringat mas sendiri :D


Sebenarnya rencana awal sih berangkat bareng naek mobil kantor, tapi karena itu hari sabtu dan mas selalu ingin punya waktu banyak untuk istirahat ya kami mutusin buat berangkat sendiri sore harinya. Tternyata sampai di Bogor kami kehujanan, berteduh lah kami sambil makan zuppa soup di samping salah satu factory outlet. Lepas magrib kami baru lanjutkan perjalanan, dan sampai di villa pallem ketika makanan sudah siap saji hahahahaha, dasar deh. 

Saya gak canggung lagi berada di tengah-tengah teman kerja mas, sudah biasa, hehehe, semua campur aduk dari anak-anak sampe bapak-bapaknya. Malam itu saya makan udang bakar, ikan bakar lengkap dengan sambal mangga, aduuuhhh enak banget dah sambal mangganya, seger.

Oh, ya sedikit cerita tentang villa pallem, bangunan utama terdiri dari 2 lantai, lantai 1 semi outdoor, ada fasilitas karoke, dapur dan ada toiletnya. lantai dua kamar-kamar ada 4 dan 1 kamar mandi. selain kamar itu disediakan tenda di samping lapangan basket. hweee, melotot saya liat ring basket, rasanya pengen gerak badan. Oia, ada juga 2 gazebo, keduanya bersebelahan, yang 1 ada meja bilyardnya yang satu cuma lesehan aja gitu.

malam itu kami menghabiskan waktu menurut minat dan keinginan masing-masing. saya yang gak bisa main bilyard kadang ikut nemenin fatur jualan jagung bakar. Si emon asik karokean, lagu dangdut. Hebooohhh... padahal dia sendirian -___-

Mas tidak lain dan tidak bukan maen kartu bareng bapak-bapak, anak-anak lari-larian, saya juga maen kartu berempat bareng Yantri-Dhici dan Reza (ketiganya temen kerja mas, arsitek). Abis tu kita karokean, pas Yantri-Dhici yg pengantin baru itu nyanyi duet berdua rasanya saya pingin ngilang aja, entah kenapa berasa jadi obat nyamuk di dunia mereka berdua, si mas asiiiikkk banget maen kartu. Jadi obat nyamuk orang pacaran itu ternyata gak ada apa-apa dibanding jadi obat nyamuk pengantin baru! Hwahahahahahaha, tapi akhirnya sih saya cuek aja.

Cuma betah melek sampe jam 1 (yaaahh, saya bukan arsitek yg biasa lembur yaahh) saya naik buat tidur, malam itu saya tidur sekamar bareng Jay dan mamanya, juga bu joko, gerombolan dharma wanita kantor :p

Pas bangun pagi saya mendapati orang-orang tidur kayak bandeng di depan kamar, mas salah satunya, pas pada bangun mereka protes karena alarm mas yang super kenceng itu bunyi pas pagi-pagi dan dia gak bangun. Haaaa.....saya 3 tahun selalu ngomel gara-gara mas kalo tidur susaaahhh banget dibangunin, udah gt kalo dibangunin ngomel-ngomel >.<

Pagi itu saya 3 0n 3 sama mas, majid,pak dhici, pak joko dan pak pri. ngos-ngosan boookkk!!! parah banget!! rencana semalam ke taman safari jam 9 pagi tertunda gara-gara insiden air gak ngalir, tapi akhirnya terselesaikan kok. Pagi itu saya kena jebak pak Rizal, bos mas, ceritanya begini. Ada kucing betina hamil yang lengket sama mas, dan ketika saya cerita betapa kucing-kucing betina gampang lengket sama mas pak Rizal langsung nyeletuk "berarti yang nempel mulu sama nobel itu kucing yaa..." dan dengan polosnya saya bilang "Iya!" -_____- 

Singkat cerita kami ke taman safari, oneng diparkir. saya dan mas lantas menumpang mobil pak bowo, bareng bu bowo dan Dana, putra beliau. Piknik kita ini lebih menyenangkan karena akhirnya kita bisa kasi binatang-binatang itu wortel, yang dulu kan naek mobil safari jadi gak bisa kasi makan. Dana heboh banget deh. Mas juga senang, saya tau hehehe. 

di depan pintu masuk, nunggu rombongan

Abis keliling, kami janjian ketemu rombongan mobil lain di cowbor show, waktu udah mepet, jadi kami ngebut dari parkiran. jalannya nanjaaakkk!!! haduuuu, gempor ni kaki, si mas gak mau menurunkan kecepatan lagi. cowboy shownya keren, banyak efek-efek tembakan, ledakan dll. selain itu ada mas-mas koboi yang ganteng dan gagah, beneraaaannn!!!! capek saya ilang deh :D Ada satu bagian dimana mas jadi mellow. Itu adalah ketika ada kucing putih yang nyerang si bandit, trus kucingnya lari manjar tali dan masuk rumah. Langsung dah si mas yang "itu kuku!! itu kuku!! kok bisa ya dia dilatih gitu?" Kuku adalah kucing kesayangan mas jaman waktu masi kuliah di jogja, kucing putih peranakan, sekarang hilang entah kemana. dalam hati saya tau dia pasti rindu anak nya itu.


Setelah itu kita makan siang, gratisan juga dooonnkkk hahahaha. kapok dah ke taman safari gak bawa bekal, makannannya mahal-mahal banget!!! kita makan di rimba food court, turun lagi dari cowboy show, kami jalan lewat tempat reptil, sengaja, karena memang belum pernah kami liat. Setelah makan, rombongan mobil pada pulang, saya dan mas yg masih tinggal memutuskan buat tinggal dulu, sekalian liat-liat tempat dan binatang-binatang yg belum pernah kita liat, saya pengen liat pinguin humbolt, mas pengen liat lion show. oke, setelah sholat mampir lah liat lion show, tapi kita kasian sama harimau-harimau sumatra itu, menurut kami, mereka pamrih ngelakuin ini itu mungkin kalo gak ngelakuin mereka gak dapat makan. Tapi akhirnya kami sih positif aja, biarpun tempat terbaik mereka di alam bebas, mereka justru lebih terancam diburu, kalo gak ada taman safari saya, mas dan generasi anak-anak kami nanti gak mungkin bisa liat binatang sedekat ini. iya kaann?? 
Pinguin Humbolt lagi pada berenang

Dari lion show kita dapat info kalo masih ada satu show terakhir, dolpin show. gak pake lama kami tancap gas kesana, yang ini jauh lebih asik daripada tiger show. yaaahhh mungkin perbedaan tingkat kecerdasan mereka juga kali yaaa.... yg saya heran, ketika openning song 3 lumba-lumba itu langsung serempak lompat-lompat. penasaran, pasti ada apa-apa di balik lagi itu, lumba-lumba bukannya bisa denger suara ultrasonik ya? itu lumba-lumba atau willy paus pembunuh c? 

Selesai dolphin show ternyata udah sore, taman safari udah gak begitu ramai lagi, sambil turun untuk menuju baby zoo kami mampir liat pinguin. Mas awalnya gak percaya ada pinguin bisa hidup disini. tapi ada tuh lucu-lucu, jenisnya humbolt, gak ada es juga, tapi pas saya pegang dinding kaca akuariomnya dingin juga. Selain itu kita juga nemu sosok asli karakter di madagaskar, yang namanya Julien, orang kira mungkin dia sejenis lemur, tapi kata taman safari julien ini adalah hewan MEERKAT, sumpah ya ini lucuuuu banget, kayaknya bereka seneng difoto, ngegerombol trus eksyen sendiri gitu kali ada orang yang bawa kamera. Rasanya pengen saya culik satu, hahaha. puas ketemu julien, kita mau langsung pulang, pengennya sih mampir baby zoo tempat yg paling pengen kami datangin (kami pengen foto sama anak monyet dan anak harimau) ternyata udah tutup. Ya udh, langsung pulang deh... di perjalanan menuju parkir motor mas bilang pengen punya stiker taman safari, dia protes kenapa mobil doank yg ditempel stiker tapi motor enggak. Eh, gak taunya pas dicek karcis parkirnya sama tukang paskir kita dikasih stiker, nampang deh tu stiker di body oneng

Julien versi film Madagaskar dan versi asli


Selengkapnya...

Photo Session : Gadis Desa (-.-')

Location : Sawah di pinggir kali garang, Ungaran
Photo by Mousetrap Picture

Wardrobe : gift from Winda, my friend
Selengkapnya...

Photo Session : Picnic Time

Location : Taman Sari Water Castle, Yogyakarta
Model : Me, Ridho (my brother) and Indira (my cousin)
Photo by Mousetrap Picture








Selengkapnya...

Photo Session : Sok-sok an Pre-Wed :p

Location: Benteng Vredeburg, Gedung Agung, Taman Pintar
Photo by Mousetrap Picture
Wardrobe milik pribadi, no make up








Selengkapnya...

Photo Session : Graduation

Location : Balairung UGM (Gedung Pusat Universitas Gadjah Mada)
Photo by  Mousetrap Picture
Kebaya by Kurnia Modiste, sarung songket Samarinda
Make Up by Zie







Perjuangan 5 Tahun dan 4 bulan: Warda Latifiana, S. Sos




Foto ini dicetak besar-besar dan sekarang terpajang di ruang tamu rumah saya

Selengkapnya...

Time to go, Kos Sendok Jaya

Clear Invasi Kos :D

*menghela nafas* berat sekali rasanya, tepat empat tahun lalu saya datang, dengan pick up membawa semua perkakas dari kos lama di Blimbingsari. Dibantu tiga sahabat saya, Yudha, dismas dan triyono. Mereka membantu mengangkut barang-barang dan menata kamar baru saya. Kamar bertegel berukuran 2,5m x 3,5m. Sebenarnya kos ini steril dari laki-laki, tapi karena saya baru pindahan jadi saya dperbolehkan memasukkan tiga kucrut itu untuk bikin ribut kosan baru saya.

Kos Sendok jaya, begitu namanya. Dulu, masih ada wartel dan warung di depan kos yang bernama Sendok Jaya. Kawasan berbentuk letter U, saya menghuni salah satu sudutnya, disamping kamar saya ada Mbak Tiki, mahasiswi arsitektur UGM, sebelahnya mbak Anggi, mahasiswi S2 kedokteran hewan, kamar ujung adalah mila, waktu itu mila masih jadi mahasiswi d3 akuntansi, 2 kamar yang sederet dengan mila masih kosong tapi nantinya akan dihuni Ido dan ninggar, deretan seberang waktu itu Cuma ada mbak devi dan mbak meta. Lalu ada Dewi, mbak erna, Neni, dan Hesti yang ikut merubah formasi kami. Hhhmm Fuah dihitung gak yaaa hahahaha,

Pindah kesini karena saya ingin meninggalkan serpihan hati saya di kos lama, saya patah hati, yaa.. saya ingin meninggalkan semua, kos ini memang dekat dengan kos mantan saya, tapi saya memang sengaja, saya ingin menghadapinya dengan gagah, saya gak lemah. Karena itu saya menantang diri saya.

Buat saya tempat ini istimewa, taman bunga di tengah-tengah kamar kami benar benar jadi nilai plus. Kami sering nongkrong di depan kamar idho dan bercerita semua hal. Jangan tanya kalo mbak meta yang bercerita, orang itu seperti gak kehabisan bahan banyolan. Kami gak pernah berhenti tertawa kalo ada mbak meta. Bahkan cerita sedihnya pun bisa kami tertawakan, entah kami yang kejam atau memang cara mbak meta yang ekspresif.


Kami Cuma dijaga Yu Yah, sekali-sekali ibu kos datang dari jakarta membawa serta cucunya Razan dan Afra yang hobi sekali menyidak kamar kami. Tiba-tiba tanpa babibu mereka membuka kamar kami, hyaaa.....!! atau tiap pagi mereka berteriak-teriak, lain waktu mereka main ke kamar kami dan menanyakan semua hal. Kalo mereka datang kami gak pernah bisa bangun siang hahahaha

Seluruh penghuni kos ini adalah sahabat saya, merekalah saksi dari tiap langkah saya, kadang saya bisa ber jam-jam di kamar mila, bertukar pikiran, menangis, kemudian tertawa. Begitupun sebaliknya. Saya dan semuanya bisa membicarakan semua hal, menertawakan semua hal. 

Our togetherness @ Siung Beach



Teman-teman saya jadi saksi saya patah hati, kemudian masa-masa pedekate sama mas, saksi mantan-mantan saya yang pengen balik lagi. Mereka yang meledek saya ketika tiap malam minggu mas mulai sering ajak saya keluar, mengingatkan posisi saya dan mas. Bukan Cuma teman-teman saya. Teras depan itu juga jadi saksi bisu banyak hal, ketika suatu malam hujan dua orang yang duduk disana sama-sama kelu, tidak mampu bicara. Cuma sanggup menikmati hujan dan dingin karena sadar cinta sudah ada di hati mereka aaiiissshhh.....

Atau ketika seorang lelaki memberikan hadiah ulang tahun sebagai sebuah pertanda ‘kau dan aku selalu untuk selamanya’

Jendela kamar saya yang langsung ke jalan adalah akses terbaik untuk mbak meta, terutama, minta tolong dibukain pintu hwahahahaha,

Dan saya gak pernah absen buat menangis di depan ninggar, mila dan ido setiap saya selesai bimbingan, dipan di depan kamar ninggar selalu jadi tempatnya, mereka loh selalu membesarkan hati saya. Saya suka tempat ini...

Pernah satu kali, Dina, teman kantor saya datang, ketika magrib dan akan ambil wudhu, mila, idho dan ningar sedang mengaji. Besoknya dia bercerita ke seisi kantor kalo saya ngekos di pesantren hahahaha. Dan kami gak sealim penampian kami kok, kami benar-benar manusia biasa, remaja pada umumnya, tampilan kami muslimah tulen :D tapi kami juga punya sisi ‘nakal’ yang biar kami aja yang tau. 

Kami benar-benar menghargai prinsip individual masing-masing. Pun ketika satu masalah pelik menimpa salah satu dari kami. Atau ketika mila berpindah haluan jadi ukhti-ukhti hehehe, dia masih mau dengar curhatan kami soal lelaki, tanpa menjudge kami macam-macam. Dia yang gak kenal lagi istilah ‘pacaran’ masih mau dengar keluh kesah saya soal ‘pacar’. Buat saya mila itu luar biasa,saya belajar banyak hal dari dia, dan sahabat saya itu akan menikah. Itu keinginan sejak lama, menikah di usia 24, tanpa tahu siapa calonnya, terbayangpun tidak. Dan tahu-tahu dia akan menikah, saya iri-iri bahagia... hehehe

Biarpun saya sesepuh disini, adek-adek saya seperti ninggar, ido dan dewi bisa ngajarin saya buat jadi lebih dewasa, mereka punya sisi indah masing-masing. Saya senang bisa dekat dengan mereka, bisa kenal dan merasakan ketulusan mereka, kesabaran mereka, kelembutan hati mereka, kenakalan mereka, kejutekan mereka. (duwh..kok jadi mbrebes mili yaa...)
Look!! That's our future!!


Oh, sebelum mila pergi, sempat terjadi segmentasi posisi kamar kami, deret kamar saya adalah deret wanita karir, waktu itu Cuma saya dan hesti yang memang sibuk bekerja, deret seberang saya adalah wanita gak jelas hahahahaha, ada dewi, neni dan fuah, mereka sering gak ada dikos dan gak jelas juntrungannya pergi kemana. Kehadiran fuah lagi seperti ada dan tiada ^.^v. Deretan kamar yang dihuni mila, ido dan ninggar adalah penjaga kos, mereka jarang absen, pergi Cuma kalo benar-benar ada perlu hohohoho.
Mila's Farewell party


Ini saatnya saya pergi, 4 tahun yang indah bersama sendok jaya, mereka adalah bagian dari kesuksesan saya, mereka akan selalu ada di hati saya.




Jogja,Kos Sendok Jaya, Kamar ido, pake laptop ido, soalnya barang-barang di kamar udah di packing semua :D

Terimakasih yaa semua, terimakasih...


Selengkapnya...

Goin' Insane @ Trans Studio Makassar


Kenapa sih ini harus dibikin judul sendiri? Karena ini seru tauukkk…!!! Waktu itu trans studio makassar masih jadi satu-satunya di Indonesia.


Begini, hari sebelumnya saya presentasi, dan itu berjalan dengan sempurna kok, saya senang sekali. Sorenya kami sudah makin galau karena keinginan kami ke trans studio memuncak. Tapi? Malam itu kami diundang dinner walikota makassar, berniat kabur? Kami gak mau cari mati. Dari pada nanti kena marah pak bos, karena beliau sudah mewanti-wanti kami untuk tidak datang terlambat. Selesai presentasi, tanpa babibu kami bergedas belanja oleh-oleh di Somba Ompu, inilah pusat perdagangan oleh-oleh makassar, mungkin kalo di jogja inilah malioboronya. Pokoknya semua serba ekspress.

Singkat kata, kami sampai ke rumah dinas pak walikota, dinner, gak taunya gabung sama apa yaaa waktu itu, pokoknya acara yang rameee banget. Dan kami sebel, tau gitu kabur aja, rumah dinas pak walikota gak jauh dari tanjung bunga, tempat si trans studio itu. Makin galau karena rencananya besok kami akan turun lapangan. Hadeeehhhh…. Pupus sudah harapan nyicip trans studio, jauh-jauh ke makassar!! Kejadian malam itu banyak yang disensor huahahahahaha, saya gak mau ah ingat-ingat lagi…

Pagi hari, hujan deraaasss sekaliii…. Saya malas bangun, kami sarapan dengan gak bersemangat, mempertanyakan dan meratapi nasib kami yang akan turun lapangan buat wawancara. Bukan kami gak suka, tapi kami sudah kennyang yang begitu-begitu. Bukannya itu memang pekerjaan kami? Pagi yang benar-benar suraammm…. Sampai di tempat konferensi ternyata pesertanya belum pada datang, jangan bayangkan wajah pak bos waktu itu, intinya beliau tidak marah pada kami, dan kami bersyukur untuk itu.


Karena peserta yang dinanti tidak kunjung tiba, DAN BANJIR di tempat dimana kami akan wawancara, maka acara hari itu, dengan persetujuan pak bos berubah menjadi acara bebas! HOREEEEE………!!!!!!!! ALAM BERSAHABAT DENGAN KAMIII…!!! Sempat pak bos tanya: “trans studio itu apa? Hujan-hujan gini?” saya bilang “Indoor pak, tenang aja, tempat main itu” akhirnya beliau berkata: oke kalau begitu daripada bolak balik, lekas berkemas, habis itu kita ke trans studio dan langsung menuju bandara. Kami melesat!!!! Packing pulang sambil tak henti-hentinya berterima kasih pada hujan, eh pada Tuhan karena menurunkan hujan.




Ternyata masih banyak halangan, dan kami baru sampai di tanjung bunga ba’da zuhur. Itu pun masih belum bisa masuk, menunggu rombongan kak Ida. Padahal pak bos mewanti-wanti jika kami Cuma punya waktu sampai pukul 14.30 WITA, kami harus mengejar pesawat pulang (terutama tim dari medan) lama kami disana menanti kak ida, sebenarnya bisa saja kami masuk, tapi kak ida sudah menjanjikan kalo kami akan di diskon.

Pak bos sudah resah, karena kami belum juga masuk, akhirnya saya berinisiatif untuk melobi mbak-mbak trans studio, untung mbak-mbaknya itu sudah tau kalo rombongan kami dapat diskon. Tapi sumpah yaaa…mbak-mbaknya itu rempong banget!!! Jadi itung-itungan diskon itu kan dihitung berdasar jumlah banyak rombongan yang ikut, nah…saya bingung juga itu mbak nya ngitung gimana, ribeeettt banget. Sy kasih tau ngeyel lagi. Diantara kami kan ada 2 orang yang dapat tiket masuk gratis kan ngitung biaya masuk perorangnya tinggal jumlah orang yang bayar dibagi jumlah total keseluruhan to? Nah si embaknya itu ngeyel!!! Begoooo banget, saya sampe ngomel, ngapa coba mereka ngurusin kita bayar per orang berapa, itu kan urusan kita. Dia Cuma tinggal terima totalnya aja. Gitu aja ribet. Udah tu, saya sampe ngomel-ngomel baru mbaknya nyerah. 
Foto diambil tepat ketika saya abis ngomel sama mbak-mbak rempong trans studio makassar >.<


Nah, sudah itu maki….pokoknya mi kita sudah berhasil masuk to,,, dan waktu kami sampai 14.30 Cuma tinggal 1,5 jam!!! Bayangkan!!! Apa yang terjadi? Setelah masuk kami langsung berlari, cari wahana yang paling seram. Pak bos gak ikut masuk, Cuma anak muda saja, ditambah bu muji. Bu muji pun ikut berlarian bersama kami hohohohoho


Pilihan pertama kami jatuh di wahana jelajah, disini kita dibawa naik kapal untuk menjelajahi beberapa bagian dunia, ada orang indian yang sedang mengadakan ritual. Puncak wahana ini adalah ketika kereta yang kami naiki diterjunkan tadi ketinggian. Basaahhhh……. Tapi seru sekali, biar gak gitu tinggi. Saya waktu itu sekapal dengan asri, mbak norma dan mbak izzah. 1 kapal muat 4 orang, yang kami tunggu tentu saja ekspresi si phobia terbang yang juga phobia ketinggian: Mas Alan. Di kapal kedua ternyata dia duduk paling depan huahahahaha, mukanya menunjukkan keterpaksaan dan kepasrahan melawan ketinggian :p

Yang paling depan, yang paling ketakutan hahahaha

Waktu yang sempit memaksa kami berlari dari satu wahana ke wahana lain. Pokoknya yang serem-serem duluan. Yang paling seru menurut kami adalah Dragon Tower, wahana dimana kami dijatuhkan dari ketingggian 15 meter berulang-ulang. Pertamma kali masuk kami mengantri di sebuah ruangan dan disuguhi sebuah cerita tentang seorang putri yang diculik naga apa gimana yaa waktu itu, lupa-lupa ingat dan gak penting. Nah pas dibuka, JRENG…JRENGGG…!! Mbak norma sempat ingin mengurungkan niat, tapi malang tak dapat ditolak, dia tidak bisa mundur. Heboh berteriak-teriaklah kami disana. Bu Muji tak henti-hentinya mengucap doa hehehehe.
Kastil belakang saya itulah wahana dragon tower


Beruntung waktu itu sedang sepi, jadi kami tidak perlu mengantri terlalu lama untuk tiap wahana. Yang asyik adalah ketika kami maen boom boom car. Sampe nambah satu sesi lagi, huahahaha.
Kami benar-benar tidak sempat menikmati ketegangan yang ada, satu wahana langsung disambung wahana lainnya, waktu yang sempit, tak henti kami menengok jam. Oleh-oleh souvenir trans studio pun harus dipilih dan dibayar dengan buru-buru. Intinya: SERU!!!
Foto di wahana bom-bom car :)

Jam 14.30 tepat, kami sudah kembali berkumpul di tempat pak bos menunggu. Dan dengan semangat kami ceritakan pengalaman kami di dalam, seperti gerombolan cucu yang tengah pamer kepada kakeknya hahahaha…
Belanja souvenir. Gak disarankan beli baju seragam trans corp itu harganya 200rb (-.-")

Sebelum ke bandara, kami mampir ke somba ompu lagi untuk belanja otak-otak. Ternyata pesawat kami delay lama sekali, dan si otak-otak pun tidak jadi untuk oleh-oleh kami habiskan di bandara karena kami kelaparan dan gak dapet snack dari merpati. Sial!! Sekitar jam 22.30 kami baru mendarattt di jogja,,, lelah tapi senang……
Catatan kehebohan saya di negeri angin mamiri, mudah-mudahan kelak saya bisa kembali :D
Selengkapnya...

Lil' bit fun+Lot's of annoyed+Delicious taste = MAKASSAR

Menjelang subuh, biarpun malamnya tidak nyenyak tidur semalaman, tapi wajah saya tetap cerah ceria untuk menghadapi hari itu, 2 Febuari 2011. Bergegas mandi, memanaskan motor dan ngebut ke kantor, tepat saat azan subuh berkumandang saya tiba di kantor, menebarkan semangat ke semua penjuru dengan hebohnya sembari bersiap solat subuh. Hari itu saya akan ke Makassar!!!

Dengan pesawat pukul 6 pagi, ba’da subuh saya menanti taksi yang akan membawa saya, mbak norma, dan mbak izzah ke bandara. Sementara mas alan dan mas idris masih galau menanti supir fakultas yang akan mengantar, mereka bertanggung jawab terhadap logistik seminar, dan semua itu sudah ditata rapi dalam mobil sejak semalam.

Kami tiba di bandara pertama kali, dan resah karena tim kami belum datang. Rencana penghuni bulaksumur J2 yang Cuma 12 orang itu akan berangkat semua. Kami hendak mempresentasikan hasil riset kami di makassar. Resah kami bukan karena pesawat yang sudah akan berangkat, tapi karena supir yang mengantar mas idris dan mas alan belum juga tiba. Kami resah kalau-kalau meraka sampai setelah pak bos tiba. Beliau akan marah besar, hhmmm beliau adalah penegak disiplin. Dan paling tidak suka dengan orang terlambat. Beruntung tidak lama rombongan logistik datang, naik taksi, entah kemana pak supir itu dan pak bos datang tepat saat kami selesai memindahkan barang ke troli, syukurlah.


Setelah pak bos mengabsen kami, kami bergegas chek in. Di rombongan itu saya yang tampak sangat heboh, kenapa? Ini pertama kali saya ke makassar bookk!! Gratis termasuk akomodasi dan uang saku hohohoho, sebenarnya ada lagi, mas alan itu, tap dia tidak heboh, soalnya dia phobia terbang. Melihat muka heboh saya, mbak norma memasang tampang ‘berisik!! Dasar wong ndeso rak tau neng makassar” hehehehe, dia adalah yang bermuka paling masam. Kenapa? Sejak pertama kali bekerja di kantor ini dia tidak pernah pindah tugas dari makassar, seperti halnya saya yang tidak pernah pindah dari samarinda. Begitulaahh….

Singkat kata, kami sampai di makassar dengan selamat, meskipun ada insiden memelas waktu take off di jogja: tutup bagasi kabin diatas kursi mas alan terbuka, dan si phobia terbang itu menutupnya pada saat pesawat masih dalam posisi take off dan lampu sabuk pengaman belum mati. Dengan wajah yang pucat pasi tentunya….

Dengan semangat membara saya turun pesawat, bertekad mengabadikan foto diri di depan tulisan Bandara Sultan Hassanuddin. Tapi ternyata hujan! Turun dari pesawat kami dijemput bis untuk menuju ruang pengambilan bagasi. Errrrgghhh…!!

And here I am!! MAKASSARRR…!!! Surga makanan enak, pintu gerbang indonesia timur. Kami dijemput kak Ida untuk menuju tempat kami menginap, rusunawa univ. muhammadiyah makassar. Sepanjang jalan hujan, dan meluhat sekeliling, rasanya déjà vu. Kok makassar gini sih, beberapa bagian mirip dengan surabaya, entah kenapa seperti tidak di makassar. Hahahahaha….

Oohh, bagian ini banyak yang bagian ngeselin-nya. Jadi gak usah saya ceritakan saja lah yaa… nanti saya jadi kesel juga hehehe. Jadi hari itu kami istirahat, sambil menunggu teman-teman kami dari seluruh penjuru indonesia datang, jadwalnya Cuma hore-horean, sambil kenalan samma tim riset dari daerah. Wooohhh…senang sekali lo bisa kumpul disini. Nah, sorenya, saya kabur sama mbak norma, cari makan enak, gara-gra makan siangnya nasi padang. Hwahahaha, jengkel bukan main saya jauh-jauh ke makassar bukannya dijamu sama menu makassar tapi malah sama nasi padang. Tapi sudahlah, toh saya bisa jajan diluar.



Oke, next day. Saya sudah dandan cantik untuk seminar, hari itu jadwal saya mempresentasikan paper saya. Agak ngantuk sih karena malamnya mengulang lagi bahan presentasi. Tapi pokoknya saya mau tampil maksimal!! Dan hari itu galau saya bertambah, saya batal presentasi, gara2 waktunya habis. Oouuugghhhh!!! Okelah,,, wajar kalo molor, namanya juga indonesia,,, Gak lama eka menawarkan untuk jajan sara’ba. Dan mbak norma menawarkan untuk ke pantai losari. Woooo..tentu saja saya pilih ke losari, sara’ba kan deket situ aja hehehe. Jadi sara’ba itu semacam bandrek kalau di jawa, biasanya warung sara’ba gabung dengan warung gorengan.

Bubuhan Rumici Samarinda


Akhirnya saya ke losari, carter pete-pete (angkot). Sore itu Losari ramai sekali… pantainya biasa sih, Cuma karena ini khas makassar kami jadi excited. Foto-fotolah kami disana, sempat mau naik kapal, tapi kami dapat harga turis, beruntung kami bawa Awank, kawan kami yang asli makassar. Jadi berhasil kami deal harga, bahasanya saya gak ngerti lah, bingung… 


Alam, lagi-lagi tidak berpihak, hujan, dan kami batal naik kapal. Untuk mengobati kekecewaan kami makan pisang epe, pisang muda bakar ditambah kuah gula, enak banget pokoknya sore-sore begini, kami pesan coklat keju dan rasa durian, tapi duriannya gak begtu kerasa. Oh iya, dari pantai losari terlihat jelas loh tanjung bunga. Nan di ujung tanjung bunga itu ada Trans Studio, tampak seperti pulau sendiri, bengong-bengong kami melihatnya. Kamii lantas menghitung-hitung waktu untuk bisa menyempatkan diri kesana hahahaha…





Setelah makan pisang epe, mbak norma mengajak kami ke lapangan karebosi, sekalian dinner konro. Kami kembali carter pete-pete. Karebosi ini lapangan, dulu katanya tempat gaul anak-anak makassar. Banyak pedagang kaki lima juga. Tapi sekarang tidak, sepi sekali. Tepat dibawah lapangan ini ada mol, namanya karebosi link, jadi molnya ini dibawah tanah gitu. Karena hujan deras, kami berteduh di tepi lapangan, menurut saya suasana disini mirip banget kayak di monas, kok bisa? Iya…jadi di seberang lapangan itu ada monumen mandala yang mirip banget bentuknya kayak monas, terus disampingnya banyak gedung-gedung tinggi. Yang mencolok tentu saja gedung milik dinasti Kalla. Ketauan lah pokoknya makassar ini punya siapa :D


Hujan belum reda tapi perut kami sudah keroncongan, menerobos gerimis, kami berjalan menuju satu tempat yang membuat ternyata membuat saya gila. Tidak jauh dari lapangan karebosi, inilah tempat itu: KONRO BAKAR KAREBOSI. Saya 1 meja dengan mbak norma, dan awank, gabung dengan kak ida, kak linda, dan mbak dani yang ternyata sudah lebih dulu datang. Kami bertiga memesan 2 porsi konro bakar dan 1 porsi sup konro.

Bagian ternikmat adalah menyesep-nyesep tulang iga, wooohhh..nikmatnya sampe ke sumsum!


Mau tau rasanya…??? Saya bingung menggambarkannya. Makanan ini LUAR BIASA ENAK!!! Iga bakar pake bumbu kacang, subhanallah…. Gak bisa digambarkan dengan kata-kata. Saya tau kenapa ini terkenal ke seantero negeri. Haduuu…saya menuliskaannya sambil terbit air liur, ada cabangnya di jakarta nih, bisa kapan-kapan saya coba hehehe.

Sup konronya menurut saya sih bumbunya kurang nendang. Konro bakarnya? JUARAAAA…!!!!!! Sadap sedap sedaaapppp…!!!! Tapi tapi, buat yang darah tinggi atau asam urat jangan makan yaa, bisa bahaya. Pak bos saya kalo habis makan ini jempolnya gak bisa digerakin..
Kegalauan saya sejak pertama kali tiba terbuang begitu saja, dan sampai rusunawa saya bisa mengulang materi presentasi dengan bahagia :D
Selengkapnya...