Hoki Orang Hokian
6:41 AM
Tempat tinggal baru saya, Kemanggisan, Jakarta Barat merupakan kawasan yang berpenduduk campur aduk, yang paling gampang dikenali tentu saja yang berwtnis cina. Tidak heran, karena di tempat ini berdiri universitas swasta yang masuk daftar universitas swasta termahal di Indonesia. Banyak karyawan, mahasiswa dan penduduk sekitar beretnis Cina.
Sebelumnya saya tidak pernah 'hidup' sedekat ini dengan orang-orang dari etnis cina, sewaktu di Semarang pun teman saya kebanyakan pribumi. Selama ini saya sedikit tahu kalau kebanyakan orang hokian itu memikirkan hoki atau keberuntungan.
Pernah saya membaca komik conan, kalau ada hari dimana hari itu disebut haru buruk dan hari baik, biasanya berseling sehari. Kemudian angka 4 itu katanya merupakan angka sial. Tengok di Tanah Abang, gedung setinggi itu tidak ada lantai 4. Urutannya lantai 1,2,3,3a,5 dt. Dan kalau saya tidak salah ingat juga salah satu gedung perkantoran perusahaan nasional pun begitu.
Sering lihat patung kucing yang melambai di depan toko? Itulah kucing keberuntungan, dalam bahasa jepang disebut 'MANEKI NEKO'. Sekali lagi, menurut kepercayaan orang cina, kucing membawa keberuntungan. Dan dengan memasang kucing yang 'ngawe-awe' (melambai-lambai) itu di depan toko, konon pelanggannya akan banyak. Benarkah itu? Saya belum pernah tanya ke pemilik toko dan membandingkan hasil penjualan sebelum dan sesudah memasang patung kucing itu hehehehe
Seorang ibu penjual nasi di dekat kos saya beretnis cina, yang saya panggil tante, beliau masih sangat fasih bahasa mandarin, agamanya budha, bicara bahasa Indonesia pun dengan logat mandarin. Beliau senang sekali bicara, dan membantu saya memberi tahu semua hal tentang lingkungan tempat saya tinggal. Dari beliau saya juga tahu kalau perhitungan hari baik dan buruk itu ternyata menentukan keberuntungan seseorang, apalagi kalau dikaitkan dengan kelahiran anak, menurut tante anak yang lahir di hari baik nasibnya juga akan baik, pun sebaliknya.
Tapi sambil tertawa-tawa tante itu berkata "Sekarang mana ada anak yg nasibnya buruk? Orang anak lahir kapan aja bisa dibikin.." hahahaha, iya juga yaaa....
Lain tante, lain Ci' Lidya. Rekan kerja saya ini juga etnis cina, berasal dari medan, logat bahasanya masih medan sedikit, apalagi kalo bilang 'cantik' entah kenapa membuat saya jadi teringat Kak Nita, kawan saya seorang dosen di USU sana (how are you kak?? :D)
Waktu itu, tidak lama setelah seorang dari divisi lain datang ke ruang kerja kami, dan setelah section head saya, koh Eric, meledeknya karena wajah dan badannya makin membulat, ci' Lidya nyeletuk "Orang itu hokinya gede loh" kami semua langsung penasaran. Kata ci' Lidya, menurut kepercayaan orang cina, laki-laki kalo berwajah bulat itu hokinya besar. Sedang perempuan kalo hidungnya makin besar dan makin menyerupai babi lah yang berhoki besar. Kontan kami semua tertawa terbahak-bahak. Saya masih bingung korelasi antara bentuk muka, bentuk hidung, jenis kelamin dan hoki, rasanya kok gak nyambung yaaa....
Tapi, wajah saya yg tidak bulat ini memang tidak hoki, soalnya tiap ada pengundian doorprize gak pernah dapat hahahahahaha....
Lain waktu, kalo saya dapat sesuatu yang menarik lagi akan saya ceritakan, saya senang tinggal di lingkungan baru ini, membuat saya semakin tahu banyak hal :D
Iyaaa da, angka 4 itu dianggap angka sial, soalnya kakak iparku kan cina, hantarannya tu ga ribet, cuma buah2 manis apel jeruk apa koin coklat yang berjumlah genap, tapi jangan mengandung unsur 4 dan bukan kelipatan tiga, lucunya tu abis lamaran , hantarannya di bagi setengahnye alias dibalikin ke keluarga cowoknya. Kemarin perumahan kakakku di Serpong juga ga ada no 13 dan 4 nya, 14 juga ga ada, hehe