Menyusur Lereng Lawu (part 2)

Cerita Sebelumnya.... :D

Subuh...
Semangat sudah membara, setelah solat dan mandi kami sarapan sambil misuh-misuh menunggu mas alan yang belum juga sampai ke rumah mbak norma. Jadwal perjalanan kami mundur dari rencana gara-gara juragan bakso itu hehehe...

Candi Cetho dan Candi Sukuh yang akan jadi tujuan kami hari ini...

Sekitar jam 8 pagi kami berangkat, naik bis yang menuju terminal. aiihhh...maafkan saya yang lupa nama bis dan terminal juga ongkosnya. Pokoknya terminalnya itu dekat stasiun solo balapan. Dari stasiun kami naik bis lagi jurusan tawangmangu. lupa juga ongkosnya, yang ngurus kan mas wisnu pokoknya saya sudah setor 50ribu, beres perkara haihai...!!


Perjalanan menuju tawangmangu cukup jauh, sekitar 1 jam, dan karena kami sama-sama belum pernah ke kedua candi itu, kami minta petunjuk bapak kernet bis yang baik, saya tidur selama di perjalanan. ngantuk sekali rasanyaa...

Kami turun di terminal tawangmangu Intinya, kalau mau kesana bilang saja ke pak kernet bisnya, mau ke cendi cetho, nanti pasti diturunin di terminal itu...



Kami ganti angkot yang menuju arah candi cetho, memang gak sampai ke candinya, tapi nanti kita akan diturunkan di pangkalan ojek. Disana kami tawar menawar harga. Sekali lagi urusan mas wisnu hahahahaha. Kami terima beres. Empat ojek kami sewa, masing-masing satu orang. Berdasarkan cerita bapak-bapak ojek itu candi cetho masih sangat jauuuhh diatas. Nah, itu sebabnya saya pilih ojek yang motornya mirip punya bapak saya honda GL, saya tau motor itu bandel dalam urusan tanjak menanjak..



Benar saja, perjalanan yang mengerikan namun indah itu ditempuh dengan mudahnya, sambil ngobrol tentang putri bapak ojek itu saya menikmati indahnya hamparan kebun teh di kanan kiri, sebenarnya saya kurang bisa menikmati, karena saya gak pake helm dan memakai softlens, jadi sepanjang jalan mata saya kriyip-kriyip.






Sampai di puncak bukit, saya seperti dibawa ke BALI...!!!
Serius, saya gak main-main...berjejer gerbang ala bali di pinggir-pinggir jalan. Dipuncaknya ada seperti sebuah pura yang tertutup kabut. Waahhhh.....benar-benar indah,,,

Banyak sejarah tentang candi cetho, yang saya gak tau...seperti lambang-lambang lingga yoni. Juga cerita tentang kenapa ada masyarakat Hindu diatas bukit ditengah-tengah Jawa Tengah. Kabarnya gara-gara perkembangan agama islam di pusat pemerintahan sehingga masyarakat hindu itu mengungsi ke atas bukit di lereng lawu. Begitu...





Candi ini terdiri dari 13 tingkat (banyak yaa..) nah, di tingkat 11-12 terdapat beberapa ruangan yang digunakan untuk bersemedi, tandanya gampang saja, jika ruangan itu digembok berarti tidak ada yang bersemedi di dalamnya.

selain candi cetho, di kawasan itu juga terdapat candi kethek dan puri saraswati yang digunakan sebagai tempat pemujaan Dewi Saraswati. berbeda dengan candi kethek yang hanya tampak seperti tumpukan bata, puri saraswati ini sangat bersih dan indah. sepetinya juga baru dibangun sehingga masih tampak terawat..




Puas menikmati indahnya, kami beristirahat di warung dekat gerbang candi, menyantap mi instan dan secangkir kopi panas. Waahhh...cocok sekali di udara seperti ini. Di warung itu pula, kami menyusun rencana menuju candi sukuh. Bertanya dengan bapak penjual warung, bapak itu menawarkan dua alternatif, naij ojek atau jalan kaki. naik ojek mungkin sekitar 25-30 ribu. Kalau jalan kaki, kata bapak itu "dekat saja, dibalik bukit itu" 

Setelah mempertimbangkan berbagai hal, dan bujuk rayu mas wisnu tentunya, diputuskan untuk berjalan kaki...

Nah, penderitaan kami akan bermula sekarang
...bersambung...


0 Responses

Post a Comment